PENGUASAAN KOSAKATA (VOCABULARY MASTERY) BAHASA INGGRIS MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) STAI SYAMSUL’ULUM GUNUNGPUYUH SUKABUMI
oleh: Jasmansyah, M.Pd. Email : jasmanlombok@gmail.com
Abstrak
Penguasaan kota dalam penguasaan bahasa Inggris merupakan merupakan suatu keharusan yang bersifat mutlak. Seseorang tidak akan pernah bisa berbahasa Inggris apabila mereka tidak mempunyai penguasaan kosakata yang baik . Kosakata mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk kemampuan berbahasa bagi seseorang. Pengajaran dengan memberi penekanan pada aspek-aspek kemampuan berbahasa inggris termasuk aspek kosakata (Vocabulary) mungkin perlu dipertimbangkan untuk bisa diterapkan di masa akan datang. Bila gagasan ini bisa di realisasikan dengan sendirinya pengajaran kosakata sebagai komponen penting didalam pengajaran bahasa inggris akan mendapat perhatian tersendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang penguasaan kosakata Bahasa Inggris mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul ’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi. Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah Penguasaan kosakata Bahasa Inggris mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul ’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi secara umum cukup baik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data dan teknik analisis data melalui questioner dan test kemampuan (competence test). Data yang diperoleh melalui test kemampuan dianalisis dengan menggunakan rumus mean dan standar devisiasi (Nasrum Harahap dalam Gunardi 1988:33). Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul ’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi tahun akademik 2017-2018, dengan memakai sample acak (random sampling), yaitu satu kelas sebagai responden, yang mengerjakan soal-soal test yang diberikan sekaligus menjawab / mengisi angket yang dibagikan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa Penguasaan kosakata (Vocabulary) Bahasa Inggris mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul ’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi adalah baik. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa (responden) memperoleh nilai dalam kategori baik dan sangat baik,
Kata Kunci: Bahasa Inggeris, Kosakata, Kemampuan, Nilai.
- PENDAHULUAN
Penguasaan kota dalam bahasa Inggris merupakan suatu keharusan bagi pembelajar Bahasa Inggris. Seseorang tidak akan pernah bisa berbahasa Inggris baik lisan maupun tulisan apabila mereka tidak mempunyai penguasaan kosakata yang baik . Kosakata mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk kemampuan berbahasa bagi seseorang. Hatch and Brown (1995) mengatakan bahwa vocabulary is the foundation to build language which plays a fundamental role in communication. Artinya bahwa penguasaan kosakata merupakan prioritas utama dalam belajar bahasa Inggris. Semakin baik penguasaan kosa kata seseorang, maka performanya dalam berbahasa Inggris semakin baik (Brown, 1987: 87).
Sementara itu, Rivers dalam Nunan (1992: 17) menyatakan bahwa vocabulary is essential for successful study on the second language. Wilkins dalam Thornbury (2002: 13) summed up that without vocabulary nothing can be conveyed. Vocabulary refers to all words in the whole language used in a particular variety. Menurut Kridalaksana, kosakata merupakan bahasa yang dapat mempenagaruhi sesorang dalam mendapat informasi dari berbagai sumber berbahasa Inggris.
Mengingat pentingnya penguasaan kosakata maka di lembaga-lembaga pendidikan yang menyelenggarakan/membuka program bahasa, kosakata senantiasa dianjurkan sebagai suatu mata kuliah tersendiri yang terpisah dari mata kuliah-mata kuliah lain. Kosakata sering juga digabungkan dengan mata kuliah lain seperti mata kuliah membaca (Reading) atau mata kuliah mendengarkan (Listening).
Pada program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul ’Ulum Gunungpuyuh, pengajaran kosakata tidak ditempatkan sebagai suatu mata kuliah tersendiri melainkan inclusive kedalam mata kuliah Bahasa Inggris. Kosakata tidak menjadi fokus sebagai suatu poin yang penting dan dipentingkan, bahwa kosakata cenderung diabaikan pengajarannya. Kalau pun ada, kosakata biasanya dianjurkan secara sepintas lalu. Didalam kondisi seperti itu daya dukung lembaga terhadap penguasaan kosakata sebagai komponen penting didalam membentuk kemampuan berbahasa Inggris, menjadi sangat lemah.
Oleh karena itu boleh jadi kondisi seperti ini menjadi penghambat bagi perkembangan dan pengembangan pengajaran Bahasa Inggris di program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul ’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi selama ini. Hal ini juga menjadi penghambat dalam usaha mencetak alumni-alumni yang mempunyai penguasaan Bahasa Inggris yang baik.
Sebagai bahan refleksi, kemampuan berbahasa inggris alumni-alumni program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul ’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi sering dikeluhkan oleh institusi atau perusahaan yang merekrut lulusan STAI Syamsul’Ulum.. Hal ini tentu merupakan citra buruk bagi lembaga yang tentu saja perlu dan sangat penting untuk direspons dengan melakukan pembenahan yang lebih baik. Pembenahan dalam proses belajar mengajar (PBM) perlu dilakukan. Pengajaran dengan cara yang lama mungkin perlu ditinjau kembali.
Pengajaran dengan memberi penekanan pada aspek-aspek kemampuan berbahasa inggris termasuk aspek kosakata (Vocabulary) mungkin perlu dipertimbangkan untuk bisa diterapkan di masa akan datang. Bila gagasan ini bisa di realisasikan dengan sendirinya pengajaran kosakata sebagai komponen penting didalam pengajaran bahasa inggris akan mendapat perhatian tersendiri.
Penelitian ini adalah satu upaya untuk memberi perhatian terhadap pengauasaan kosakata (vocabulary) Bahasa Inggris mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul ’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi. Tujuannya adalah untuk memberikan deskripsi sederhana ( simple description ) terhadap penguasaan kosakata Bahasa Inggris program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul ’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang penguasaan kosakata Bahasa Inggris mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul ’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi. Sedangkan kegunaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan proses belajar mengajar Bahasa Inggris khususnya aspek kosakata (vocabulary) pada program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul ’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi.
Seklanjutnya hipotesis yang dikemukakan adalah: “Penguasaan kosakata Bahasa Inggris mahasiswa program studiPendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul ’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi adalah baik.
- METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif (descriptive approach), dengan teknik pengumpulan dan analisis data dipaparkan sebagai berikut:
- Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, digunakan dua jenis instrumen yaitu questioner dan test kemampuan. Questioner digunakan untuk mendapatkan data pendukung tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penguasaan kosakata mahasiswa.
Test kemampuan digunakan untuk mengukur kemampuan / penguasaan kosakata Bahasa Inggris mahasiswa. Test ini berupa soal-soal jadi yang dikutip dari wordpower 1500 yang ditulis olah L.A Hill dan sumber-sumber lainnya. Buku ini berisi khusus oleh lembaga pendidikan formal dan nonformal.
- Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh melalui test kemampuan dianalisis dengan menggunakan rumus mean dan standar devisiasi (Nasrum Harahap dalam Gunardi 1988:33) dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
DS = Devinisi Standar
I = Isi Kelas Interval
N = Jumlah Frequensi
Setelah hasilnya diketahui selanjutnya penulis membuatkan distribusi nilai dengan skor 0,100, kemudian menentukan angka-angka batas keberhasilan mahasiswa didasarkan juga pada pembagian kriteria penilaian yang dikemukakan oleh Nasrum Harahap (dalam Gunadi 1988 : 34).
- A = Baik Sekali : antara angka 80 -100
- B = Baik : antara angka 61 -79
- C = Cukup : antara angka 40 – 60
- D = Kurang : antara angka 21 – 40
- E = Sangat Kurang : antara angka 0 – 20
III. Populasi dan Sampel
- Populasi
Polulasi dari penelitian ini adalah mahasiswa antara angka 80 -100 tahun akademik 2017-2018. Jumlah responden 20 orang mahasiswa dari prodi Pendidikan Agama Islam (PAI).
- Sampel
Jenis sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel acak (random sampling). Dari keseluruhan populasi penelitian ini diambil satu kelas secara acak untuk menjadi responden, yang mengerjakan soal-soal test yang diberikan sekaligus menjawab / mengisi angket yang dibagikan.
- HASIL PENELITIAN
Pengedaran angket kepada mahasiswa program studiPendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul ’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2017. Jumlah mahasiswa yang hadir sebanyak 20 orang, dengan jumlah item sebanyak sebelas (11) nomor. Keseluruhan item dari nomor 1 sampai dengan nomor 11 diarahkan pada proses belajar mengajar (PBM) Kosakata Bahasa Inggris (Vocabulary). Angket ini terdiri dari soal-soal pertanyaan Yes/No dan soal-soal pilihan ganda.
Sementara pelaksanaan test kosakata (Vocabulary) dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2017, peserta test adalah kelas yang sama terdiri dari 20 orang mahasiswa. Test kosakata ini terdiri dari empat bagian dengan jumlah soal sebanyak 100 soal. Jenis soalnya sangat bervariasi, sinonim. Antonym, derivasi, dan struktur ( pilihan kata dalam kalimat ). Proses Belajar Mengajar Kosakata Bahasa Inggris. Pada bagian ini akan dipaparkan data yang diperoleh melalui angket. Data ini meliputi aktivitas belajar mengajar kosataka Bahasa Inggris,
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa, usaha-usaha yang dilakukan mahasiswa untuk mengatasi kesulitan – kesulitan yang dihadapi mereka, dan saran – saran mahasiswa untuk pengembangan proses belajar mengajar kosakata khususnya dan Bahasa Inggris pada umumnya di program studiPendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul ’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi merupakah bagian yang penting yang diteliti untuk mengetahui permasalahan dan keadaan terkini terkait pembelajaran Bahasa Inggris.
Penyajian data ini dilakukan dalam bentuk tabel sbb :
Tabel diatas menunjukkan bahwa 45 % mahasiswa menyatakan bahwa mereka tidak pernah di berikan latihan – latihan kosakata dan 55 % mahasiswa menyatakan pernah diberikan latihan – latiahan kosakata selama belajar bahasa Inggris di program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul ’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi.
Tabel diatas menunjukkan bahwa 55 % mahasiswa menyatakan bahwa mereka tidak di berikan pelajaran kosakata setiap minggu dan 45 mahasiswa menyatakan diberikan pelajaran kosakata setiap minggu.
Tabel diatas menunjukkan bahwa 50 % mahasiswa menyatakan behwa mereka diberikan pelajaran kosakata sewaktu – waktu saja dan 50 % mahasiswa menyatakan tidak pernah diberikan pelajaran kosakata.
Tabel diatas menunjukkan bahwa 40 % mahasiswa menyatakan frequensi pelajaran / latihan – latihan kosakata yang didapat adalah sekali seminggu , 15 % mahasiswa menyatakan frequensi latihan – latihan kosakata yang didapat adalah sekali dalam dua minggu, 15% mahasiswa menyatakan bahwa frequensi latihan – latihan yang diberikan adalah kadang – kadang dan 25% mahasiswa menyatakan mendapat pelajaran kosakata sekali dalam sebulan. Satu orang diantaranya tidak memberikan jawaban (5%).
Tabel diatas menunjukkan bahwa 30% mahasiswa menyatakan senang mengajarkan latihan – latihan kosakata, 70% mahasiswa cukup senang mengajarkan latihan – latihan kosakata, dan 0% mahasiswa menyatakan kurang senang, 0% menyatakan tidak senang mengerjakan latihan – latihan kosakata.
Tabel 6 : Minat Menghafal Kosakata.
No |
Uraian |
Jumlah |
Prosentase |
1 |
Senang |
11 |
55% |
2 |
Cukup Senang |
8 |
40% |
3 |
Kurang Senang |
1 |
5% |
Tabel diatas menunjukkan bahwa 55% mahasiswa menyatakan senang menghafal kosakata dan 40% mahasiswa menyatakan cukup senang menghafal kosakata bahasa Inggris dan 1 orang (5%) mengatakan cukup senang.
Tabel 7 : Prosedur Menghafal Kosakata
No |
Uraian |
Jumlah |
Prosentase |
1 |
Menghafal kosakata danucapannya |
8 |
40% |
2 |
Menghafal dengan artinya |
7 |
35% |
3 |
Mengenal kata-kata dan tulisannya |
5 |
25% |
4 |
Mengenal kata-kata dan tulisannya |
Tabel diatas menunjukkan prosedur menghafal kosakata yang dilakukan mahasiswa; 40% mahasiswa menghafal kosakata dengan artinya. 35% mahasiswa menghafal kosakata dengan ucapanny, 25% mahasiswa mengenali kata – kata dan tulisannya, dan 0% mahasiswa
menyatakan prosedur yang dilakukan mengenali kata – kata dan ucapannya.
Tabel 8 : Cara Mahasiswa Menghafal Kosakata
No |
Uraian |
Jumlah |
Prosentase |
1 |
Membuka kamus dan menghafalnya |
7 |
35% |
2 |
Menghafal melalui tes bacaan |
4 |
20% |
3 |
Menghafal beserta gambar-gambar |
5 |
25% |
4 |
Menghafal melalui Lagu-lagu |
2 |
10% |
5 |
Menghafal melalui internet dan permainan |
2 |
10% |
Tabel diatas menunjukkan bagaimana cara mahasiswa menghafal kosakata; 35% mahasiswa menyatakan menghafal kosakata dengan membuka kamus dan menghafalnya, 20% mahasiswa menghafal melalui test bacaan, 25% mahasiswa menghafal melalui lagu – lagu dan 10% mahasiswa menghafal dengan gambar, 10% mahasiswa menghafal melalui internet & permainan.
Tabel 9 : Cara Mahasiswa Menghafal Kosakata
No |
Uraian |
Jumlah |
Prosentase |
1 |
Kurang dalam pengucapannya |
6 |
30% |
2 |
Kurang mengenali/menghafal kata-kata |
3 |
15% |
3 |
Kurang menghafal arti dan tulisannya |
5 |
25% |
4 |
Kurang gairah/aktif |
1 |
5% |
5 |
Cepat bosan dan gampang lupa |
2 |
10% |
6 |
Kurang fasilitas buku dan kamus |
3 |
15% |
Tabel diatas menunjukkan kesulitan – kesulitan mahasiswa dalam mempelajari kosakata diantaranya 30% mahasiswa menyatakan kesulitan dalam pengucapan, 15% mahasiswa menyatakan kurang mengerti / menghafal kata – kata, 25% mahasiswa menyatakan kurang manghafal artinya dan tulisannya, 5% mahasiswa menyatakan kurang gairah atau kurang aktif, 10% mahasiswa menyatakan cepat bosan/gampang lupa dan 15% mahasiswa menyatakan kurang fasilitas buku dan kamus dalam mempelajari kosakata tersebut.
Tabel diatas menunjukkan usaha – usaha mahasiswa dalam mengatasi kseulitan yang dihadapi, yaitu 30% mahasiswa menyatakan dengan lebih sering berlatih sendiri, 40% mahasiswa menyatakan lebih banyak membiasakan diri membuka kamus, 15% mahasiswa menyatakan lebih sering berlatih mengenai / menghafal kata – kata, 15% mahasiswa menyatakan lebih sering mengenali kata – kata dalam bacaan, 5% mahasiswa menyatakan belajar melalui radio, televisi, 5% mahasiswa menyatakan dengan melengkapi fasilitas yang ada, 5% mahasiswa menyatakan dengan melalui kursus – kursus, 5% mahasiswa menyatakan lebih sering menonton film berbahasa inggris, 5% belajar dari internet, dan 30% berlatih sendiri.
Tabel diatas menunjukkan suasana – suasana mahasiswa untuk pengembangan pengajaran kosakata pada masa yang akan mendatang : 25% mahasiswa menyarankan agar latihan- latihan khusus kosakata diperbanyak, 20% mahasiswa menyarankan agar latihan – latihan praktek diperbanyak, 10% mahasiswa menyaranka agar metode mengajar ditingkatkan, 25% mahasiswa menyaranka agar diadaka penambahan jam belajar, 25% menyarankan agar diadakan kursus, 5% mehasiswa menyarankan diadakan kegiatan diskusi, 5% menyarankan agar dilakukan pengantar dalam bahasa inggris dikelas, 5% mahasiswa menyarankan agar diciptakan suasana kelas smart & fun, 15% mahasiswa menyarakan agar diadakan lomba – lomba.
Hasil Test
Hasil test kosakata (vocabulary) dilakukan seminggu setelah pengisian angket dengan jumlah mahasiswa sebanyak 20 orang yang hadir pada saat itu. Sementara test kosakata (vocabulary test) sendiri terdiri dari empat bagian dengan jumlah soal sebanyak 100 butir soal.
Selanjutnya ditentukan Skor rata-rata test kosakata terhadap 10 orang mahasiswa sesuia data, dengan menggunakan rumus mean, sehingga diperoleh mahasiswa yang memperoleh Nilai :
Range Nilai |
Jumlah Mhs |
Prosentase |
91-100 |
0 |
0 |
81-90 |
1 |
5 |
71-80 |
5 |
25 |
61-70 |
7 |
35 |
51-60 |
4 |
20 |
41-50 |
2 |
10 |
31-40 |
1 |
5 |
21-30 |
0 |
0 |
0-20 |
0 |
0 |
20 |
100% |
Secara keseluruhan nilai yang diperoleh mahasiswa adalah :
- Mahasiswa yang memperoleh nilai 60 keatas sebanyak 17 orang atau 85%
- Mahasiswa yang memperoleh nilai dibawah nilai 60 sebanyak 3 orang atau 15%
Keterangan diatas menunjukkan bahwa mahasiswa peserta test yang memperolah nilai 60 (enam puluh) ke atas memcapai jumlah 85% sementara sebaliknya sebanyak 15% mahasiswa peserta memperoleh nilai dibawah nilai 60. Hal ini berarti bahwa ada 85% mahasiswa yang berada dalam kategori baik dan sangat baik sesuai klasifikasi kategori nilai (KKN) yang digunakan dalam penelitian ini, sementara 15% mahasiswa berada pada kategori kurang. Dengan demikian nilai rata – rata yang diperoleh berdasarkan hasil distribusi frequensi nilai test kemampuan kosakata mahasiswa adalah 74,8
Sehubungan dengan perolehan nilai rata – rata diatas, Nasrun Harahap (dalam gunardi, 1988:33) merekomendasikan bahwa apabila semua mahasiswa sudah memperoleh nilai rata – rata 60 keatas maka program pengajaran tidak perlu diulangi. Nilai 60 dianggap sebagai standar minimal atau limit terendah keberhasilan mahasiswa. Sementara tentang antara nilai 61 sampai dengan nilai 90 berada pada kategori baik dan sangat baik sesuai dengan penjelasan Nasrun Harahap.
Oleh karena itu, hipotesis yang telah digunakan terdahulu yang berbunyi “penguasaan kosakata Bahasa Inggris mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi kategori “baik” dan “sangat baik” dapat diterima dengan baik (Acceptable).
- Kesimpulan dan Saran
- Kesimpulan
Penguasaan kosakata Bahasa Inggris mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Syamsul’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi adalah baik dan sangat baik (acceptable). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa (responden) memperoleh nilai dalam kategori baik dan sangat baik. Beberapa hal menjadi faktor pendukungnya, antara lain : minat mahasiswa yang begitu tinggi (high motivation), keaktifan mahasiswa dalam mengikuti proses perkuliahan, mengerjakan tugas-tugas dan latihan-latihan yang diberikan oleh dosen rata-rata baik, metode mengajar yang diterapkan oleh pengajarnya menyenangkan (fun teaching and learning) dan variatif, ketersediaan sarana dan sarana belajar cukup memadai (pemanfaatan sarana laboratorium bahasa dan perangat pendukungnya), serta faktor-faktor pendukung lainnya.
- Saran-saran
Dengan mengadopsi saran yang disampaikan oleh mahasiswa melalui anket tentang perlunya kosakata (vocabulary) diajarkan menjadi satu mata pelajaran tersendiri agar pengembangannya lebih maksimal. Selain kosakata, keterampilan berbahasa yang lain terutama Reading dan Speaking juga disarankan untuk diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri. Perlunya penambahan jam belajar Bahasa Inggris dari sebelumnya dua (2) SKS (sistem kredit semester) per minggu menjadi 4 – 6 SKS dalam semingu. Hal ini dimaksudkan supaya mahasiswa mendapat porsi waktu lebih lama dalam belajar dan berlatih Bahasa Inggris, sehingga diharapkan hasilnya bisa lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, perlu adanya drill /latihan langsung dengan penutur asli bahasa Inggris (native speaker) perlu diagendakan agar teori dan praktik pembelajaran bahasa Inggris dapat meningkat keempat keterampilan berbahasa secara bersamaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ary, Donald., 1992, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya.
Echols, John Mc. & Hasan Sadily., 1990, Kamus Inggris-Indonesia, PT. Gramedia, Jakarta.
Finocchiaro, Mary., 1969, Teaching English as a Second Language, Harper & Row Publishers, New York.
Gunardi., 1988, Kemampuan Membaca Intensif Siswa Negeri Palaran 1987/1988, FKIP-UNMUL, Samarinda.
Hadi, Sutrisno., 1987, Metodologi Research I, YP Fak. Psikologi-UGM, Yogyakarta
Hill L.A., 1988, Word Power 3000, Internationals Publisher, New York.
Nunan, David. 1991. Language Teaching Methodology Sydney:Prentice Hall International
Sujanto, J. Ch., 1990, Keterampilan Berbahasa; Membaca, Menulis, Berbicara Untuk MKDU Bahasa Indonesia, Angkasa, Bandung.
Tajuddin, MK., 1976, Laporan dan Kumpulan Naskah Penataran Tenaga Peneliti Di Perguruan Tinggi Diselenggarakan di UI, Universitas Indonesia, Jakarta.
Tarigan, Henry Guntur., 1987, Membaca Ekspressif, Angkasa, Bandung.
Brown, H.D. (1987). Principle of Language Learning and Teaching (2nd Ed.) White Plains, NJ: Prentice Hall